Senin, 15 Februari 2016

METODE KERJA

Metode Kerja ini saya buat dalam rangka keperluan untuk pemasukan penawaran (lelang) lewat LPSE.
dikarenakan bahannya cukup banyak, jadi saya hanya meng upload saja dari file yang saya upload buat LPSE. metode kerja ini adalah metode kerja untuk pekerjaan-pekerjaan pada instansi Dinas Bina Marga.

Berikut contoh-contoh metode kerja tersebut :

1. Metode Kerja : Galian biasa



2. Metode Kerja : Timbunan Pilihan
      

3. Metode Kerja : Agregat Base
   

4. Metode Kerja : Saluran U-ditch
 

5. Metode Kerja : Penyiapan Badan Jalan


6. Metode Kerja : Lean Concrete
    
7. Metode Kerja : Perkerasan Jalan Beton
  
8. Metode Kerja : Beton K250 (box culvert/retaining wall)
 

9. Metode Kerja : Baja Tulangan BJ32
 
10. Metode Kerja : Pasangan Batu
 

Kamis, 04 Februari 2016

METODE KERJA : BORE PILE

Tahapan pelaksanaan pekerjaan ini sebagai berikut :

-    Pekerjaan Persiapan
·                           Persiapan peralatan dan tenaga kerja
·                           Pengajuan Request pekerjaan dan gambar kerja (shop drawing)
·                           Pengukuran dan pematokan
·                           Perambuan dan pengaturan lalu lintas
·                           Pembersihan lokasi

-          Tenaga Kerja       : Mandor, Operator, Tukang dan Pekerja
-          Peralatan             : Alat Bore Pile, Concrete Mixer, mesin Las.
-          Bahan                  : Beton, Baja Tulangan.

URUTAN PELAKSANAAN :

PROSES PENGEBORAN
Pengeboran dengan sistem bor kering / dry drilling : Tanah di bor dengan menggunakan mata bor spiral. Dengan cara memutar mata bor dan diangkat setiap interval 0,5meter. Hal ini dilakukan berulang-ulang sampai kedalaman yang ditentukan.
Pengeboran dengan sistem bor basah / wash borring : Tanah di bor dengan menggunakan mata bor cross bit ex design sesuai kebutuhan yang memiliki kecepatan putar 375 rpm dan tekanan +/- 200 kg. Jika tanah dalam keadaan mudah runtuh dapat diberi chasing sementara terlebih dahulu untuk menghindari kelongsoran dinding lubang hasil pengeboran. Pengikisan tanah dibantu dengan tembakan air lewat lubang stang bor yang dihasilkan dari pompa. Hal ini menyebabkan tanah yang terkikis menjadi lumpur dan terdorong keluar dari lubang. Setelah mencapai kedalaman sesuai rencana, pengeboran dihentikan, sementara mata bor dibiarkan berputar tetapi beban penekanan dihentikan dan air sirkulasi tetap mengalir terus sampai serpihan tanah terdorong keluar dari lubang seluruhnya. Selama pembersihan ini berlangsung, baja tulangan dan pipa tremi sudah disiapkan di dekat lubang bor. Setelah cukup bersih, stang bor diangkat dari lubang bor. Dengan bersihnya lubang pengecoran akan mendapatkan hasil yang terbaik.

PEMBERSIHAN LUBANG BOR
Tahap kedua adalah pembersihan lubang bor pile dari lumpur pekat yang terjadi. Pembersihan harus dilakukan dengan alat pembersih kusus dengan ukuran yang sesuai dengan diameter lubang bor.


PEMASANGAN BESI BETON DAN PIPA TREMI
Tahap ketiga adalah pemasangan besi beton dan pipa tremi untuk pengecoran.
Kerangka baja tulangan yang telah di instal diangkat dengan bantuan diesel dan power winch dalam posisi tegak lurus terhadap lubang bor dan diturunkan dengan hati-hati agar tidak terjadi banyak singgungan dengan lubang bor. Baja tulangan yang telah dimasukan dalam lubang bor ditahan dengan potongan tulangan melintang lubang bor. Bila kebutuhan baja tulangan lebih dari 12 meter bisa dilakukan penyambungan dengan diikat dengan kawat beton atau di las.
Setelah rangka baja tulangan terpasang, maka pipa tremi harus di masukkan kedalam lubang dengan panjang sesuai kedalaman lubang bor.

PENGECORAN BORE PILE
Tahap keempat adalah pekerjaan pengecoran bore pile ke dalam lubang bor..
Pipa Tremi dimasukan kedalam lubang sepanjang lubang sampai dengan batas bawah. .Setelah persiapan pengecoran selesai, beton slump 16-18cm dimasukan dan ditampung di dalam corong sehingga beton masuk ke bagian bawah dan mendorong lumpur naik ke atas. Pengecoran dilakukan secara kontinyu untuk menghidari kemacetan pada pipa tremi. Dengan sistem tremi ini pengecoran dimulai dari dasar lubang dengan mendorong air / lumpur dari bawah menuju keluar lubang. Setelah pipa tremi penuh dan ujung pipa tremie tertanam beton biasanya beton tidak dapat mengalir karena ada tekanan dari bawah. Untuk memperlancar adukan beton didalam pipa tremi, dilakukan hentakan hentakan pada pipa tremi. Pipa tremi harus selalu tertanam di dalam adukan beton dan pengisian di dalam corong harus dijaga terus menerus agar corong tidak kosong. Pipa tremi dilepas setiap 3 meter akan tetapi ujung pipa di dalam harus masih tertanam di dalam beton. Pengecoran dihentikan setelah adukan beton yang naik ke permukaan telah bersih dari lumpur. Setelah pekerjaan pengecoran selesai, semua peralatan pengecoran dibersihkan dari sisa beton dan lumpur dan disiapkan kembali untuk dipakai pada titik bor selanjutnya.