Kamis, 07 November 2013

Menghitung Debit Air (Q)

Untuk memenuhi kebutuhan air dalam proses produksi di pabrik pengolahan emas Perusahaan Tambang yang menggunakan Concentrator dengan kebutuhan air adalah sebesar 40m3/jam , saya telah melakukan survey lokasi keberadaan sumber daya air.

Sumber daya air ini adalah parit / saluran air alami / sungai, dengan lebar 1 m dan kedalaman parit 0.6 m. lokasi dari pabrik berjarak sekitar 165 m dengan Beda elevasi antara sungai dengan concentrator adalah sekitar 16 m.

Untuk mengetahui kecepatan aliran dan debit air, ada beberapa metode yang biasa dilakukan yaitu dengan menggunakan alat ukur Current Meter yang menggunakan baling-baling propeller, dan pengukuran yang paling sederhana yaitu dengan menggunakan pelampung.
pelampung bergerak terbawa oleh arus dan kecepatan arus didapat dari jarak tempuh pelampung (meter) dibagi dengan waktu tempuh (detik). kami menggunakan Pelampung yang bisa mengapung dipermukaan, disebut pelampung permukaan (bisa benda apa saja yang bisa mengapung), benda yang digunakan adalah 1 ruas bambu. sepanjang +/- 20cm


Cara ini digunakan karena sangat mudah dilakukan (sebetulnya saya tidak mempunyai alat ukur current meter.. he.he).

Metode yang digunakan adalah pengukuran dengan menggunakan pelampung. Adapun urutannya adalah sebagai berikut :
1. Menentukan lokasi pengamatan dengan panjang pengamatan 25 meter (minimal 20 detik pengamatan), dicari lokasi yang lurus dan arus air yang merata. hindari lokasi yang terdapat banyak pusaran air.
2. Mengukur Penampang basah parit.
3. Mengukur kecepatan laju pelampung (dilakukan 3 kali percobaan)

Berikut adalah hasil pengamatannya ;


STALebar (m)Tinggi (m)Waktu tempuh (detik)
h1h2h3hRt1t2t3
00.500.120.120.060.10
250.850.100.150.110.1247.146.645.54

dari data tersebut bisa didapat :

Luas Penampang      (A) = 0.85x0.12 = 0.102 m2
Waktu tempuh rata2 (t) = (47.1+46.6+45.54)/3 = 46.033 detik
Jarak Tempuh              = 25 meter
Kecepatan rata2 (V)      = 25m/46.033dt  = 0.543 m/dt
Debit air (Q=AxV)         = 0.102 m2 x 0.543 m/dt = 0.055 m3/dt
                                 = 3.324m3/menit  =  199.421 m3/jam

Nah karena Kondisi sungai berbatu dan berkelok juga ditemukan beberapa pusaran air, sehingga tingkat keakuratannya berkurang. maka saya mengambil faktor keamanan (sf) untuk perhitungan sebesar 0,5 s/d 0,75. 
maka : Qxsf  =  199.421 x 0.5  = 99.71 m3/jam.

Apakah cara ini (memberi nilai sf) dibenarkan?? saya kurang tau ( kalau ada yang lebih tahu mohon pencerahannya). sebetulnya untuk tingkat akurasi yang tinggi, harus memakai alat ukur current meter. itupun harus beberapa kali uji coba dan di test pada beberapa kedalaman yang berbeda (khususnya di sungai), dan juga alatnya harus dikalibrasi dulu.

sekian.



Minggu, 15 September 2013

Profile dan Cross section (lanjutan)

Ada beberapa teman mengirim email ke saya dengan pertanyaan yang hampir sama yaitu bagaimanakah cara membuat label tinggi timbunan dan galian (cut/fill) yang ditampilkan pada profile. juga cara membuat atau menghitung volume per STA dan ditampilkan dalam bentuk tabel.

Autocad civil 3d sudah secara lengkap bisa membuat perhitungan volume pekerjaan Sub base (embankment), Base (agregate course), Top Surface (pavement, concrete) bahkan volume seperti curb/trotoar juga bisa dilakukan sesuai dengan yang direncanakan seperti pada saat membuat model assembly dan sub assembly.
hebatnya lagi perhitungan volume bisa ditampilkan dalam file excel (xls),word (doc) atau Pdf.

Menampilkan label ketebalan cut/fill pada profile
- klik Modify, klik Profile, klik modify view, klik profile view properties
- pilih / klik pada gambar profile yang akan di edit. kemudian tekan enter.
- pada jendela profile view properties ada 6 tab. pilih tab bands
- pada kolom select band style pilih cut kemudian klik add


- pada kotak dialog selanjutnya pilih nama profilenya (pastikan profilenya layout atau finish ground design level.



nah itulah hasilnya.. ada baris Cut sama baris Fill yang berisi ketebalan atau ketinggian (dalam satuan meter) untuk setiap STA.


Membuat tabel Perhitungan Volume. (...next time..)



Senin, 13 Mei 2013

Membuat Label Koordinat


Saya Kali ini saya mau share mengenai cara memberi label koordinat pada posisi tertentu (spot koordinat), Grid koordinat dan membuat daftar koordinat untuk stake out center line jalan. ini biasanya banyak diminta oleh para surveyor yang akan melakukan stake out titik titik objek (seperti bangunan, roadway center line titik pancang, batas tanah, titik bor dsb) yang mana biasanya pada gambar rencana untuk menghemat ruang tidak dimunculkan label koordinatnya. 
Membuat Spot Label koordinat
  • Klik Annotate, klik Add Labels, pada kota add labels, feature diisi dengan Note, Label type = note, Note Label style klik edit composer (kotak warna biru)

  • pada kotak dialog Label Style Composer, pilih Tab Layout buatlah component name baru, misal namanya XY. pada General, isi Value Name dengan XY, pada Text, klik Value Contents
  • pada kotak dialog text component editor, masukan properties Northing klik tanda panah yang ke kanan kemudian pilih Easting klik lagi tanda panahnya. atur precision mau 3 digit atau 2 digit belakang koma. klik Ok


Membuat Daftar koordinat desain
Koordinat desain yaitu koordinat yang telah direncanakan yang akan dipasang dilapangan seperti kordinat alignment centerline jalan, corridor, parcel, surface.
saya kasih contoh untuk membuat daftar kordinat centerline jalan, sebagai berikut :





pada menu Toolspace klik tab Toolbox, klik incremental Stationing Reports
pada kotak dialog ceklis nama alignment  isi intervalnya pada Station Increment per 20m atau 25m. kemudian klik dimana lokasi file akan disimpan, and Create Report, pilih mau file dalam bentuk excel, html, txt. and Done.
nah begitu.. selesai










Selasa, 30 April 2013

Import koordinat way point dari Excel ke GPS

Saya ingin berbagi sedikit pengetahuan mengenai cara import titik titik way point atau track point ke dalam GPS Garmin type hand held, seperti GPS map 76CSx atau yang paling populer GPSmap 60CSx. biasanya kita membuat dan menyimpan titik koordinat way point langsung pada perangkat GPS itu sendiri. dan itu dilakukan satu persatu. Apabila hanya beberapa titik saja mungkin itu engga akan jadi masalah. tapi kalau jumlah titiknya sampai dengan puluhan, ratusan atau bahkan ribuan, bisa dibayangkan pegalnya jari kita. bahkan bisa sampai kapalan,...he..he..lebay.

berikut ini saya berikan cara yang paling mudah, yaitu dengan menggunakan program microsoft excel dan GPS babel.
  • Pertama, download formatnya dalam microsoft excel disini
  • Buka file excel yang sudah di download tadi. tampilannya seperti ini :


  • pada kolom Position isilah daftar kordinatnya dengan format Zona spasi X spasi Y contoh : 48 M 187000 9600000
  • agar lebih cepat lagi buat daftar koordinat pada sheet baru pada kolom ke1 (cell A1) di isi zona misal 48 M, copy terus ke bawah. pada kolom ke 2 (cell B1) buat daftar koordinat X dan kolom ke 3 (cell C1) buat daftar koordinat Y. kemudian pada kolom ke 4 (cell D1) di gabung antara kolom 1,2 dan 3 dengan rumus +A1&" "&B1&" "&C1 (diantara 2 tanda petik " dipisahkan oleh spasi). copy rumus tadi ke bawah.
  • copy kolom ke 4 ke lembar sheet way point. pada kolom position baris pertama koordinat di paste value.
  • kolom name diganti sesuai dengan kode titik koordinat yang dibuat. sementara kolom yang lainnya tidak perlu dirubah dan jangan dihapus.
  • simpan file tersebut dengan format txt (tab delimited).
  • download free software GPSBabel di http://www.gpsbabel.org/download.html
  • install softwarenya, setelah dibuka tampilannya seperti ini :


  • ada dua yang harus di isi yaitu input dan output. pada tab input pilih format Garmin Mapsource - txt (tab delimited), pilih file name.
  • pada tab output pilih format pilih Garmin Mapsource - gdb, isi nama filenya. klik apply
  • sekarang buka Mapsource, buka file yang sudah di convert tadi. pasangkan device GPS ke komputer. klik send to device. kalo sudah cabut lagi GPS.
  • beres. data data waypoint sudah masuk semuanya.

Minggu, 21 April 2013

Membuat Cross Section (Bag 2)

Berhubung kesibukan yang cukup padat, baru bisa sekarang lagi saya melanjutkan pelajaran taktisnya mengenai perencanaan geometrik jalan dengan menggunakan autocad civil 3d, mohon maklum aja yah.
oke kita teruskan, tulisan terakhir adalah tentang perhitungan volume pada pekerjaan pembuatan jalan. 
Selanjutnya bagaimana cara menampilkan gambar cross section (potongan melintang dari sebuah jalan) yang mana ini diperlukan untuk keperluan dilapangan dalam hal menentukan titik titik seperti batas raw jalan, badan jalan, soulder, pavement, berikut elevasi elevasi rencana jalan (ini diperlukan oleh surveyor).

ayo langsung ke tkp...


  1. buka autocad civil 3d, buka file contoh.dwg ( gambar yang sudah dibuat dimulai dari tulisan pertama saya) saya sarankan untuk membuat lagi gambar dimulai dari awal setting autocad civil 3d sampai dengan membuat cross section, agar bisa lebih paham dalam membuat perencanaan geometrik jalan raya.
  2. setelah gambar contoh.dwg terbuka, pada menu Home, klik sample line. pada command prompt "Select an alignment <or press enter key to select from list>:" pilih nama alignment yang sudah dibuat.
  3. pada kotak dialog sample line tools (1) klik create sample line, pada jendela create sample line group isi nama sample line, sample line label style : pilih section name. ok.
  4. (2) klik panah kebawah, pilih by range of station. pada jendela berikutnya menampilkan form General (menampilkan nama alignment), Station Range (menampilkan awal dan akhir sta), Left/Right Swath Width (isilah lebarnya), Sampling increment (use sampling increment pilih true, increment, isilah interval sta yang direncanakan)
  5. Enter.

kembali ke menu home, pada tab profile & section view, klik section view, pilih create multiple section view untuk semua sta dan create section view untuk single sta
Pada kotak dialog seperti diatas :
  • tab General, isi nama alignment, nama sample line group, dan section view style pilih aja road section 
  • tab Offset range, lebar bisa pilih automatic atau atau mau isi sendiri angkanya pilih user specified
  • tab Elevation range, elevasi bisa pilih automatic atau atau mau isi sendiri angkanya pilih user specified
  • yang lainnya dilewat aja, klik create section view
  • klik pada bagian layar yang kosong
hasilnya seperti ini : 


Yup... selesailah semua. tinggal di print yah!

jadi saya simpulkan begini tahapannya dalam perencanaan geometrik jalan raya :
  1. mengimport point
  2. membuat surface dan kontur (sebagai peta dasar/layout)
  3. membuat rencana geometrik jalan raya (alignment horisontal/layout plan)
  4. membuat rencana geometrik (alignment vertikal/profile)
  5. membuat koridor model (template design)
  6. membuat potongan melintang dan menghitung volume (cross section)
sekian bahasan mengenai perencanaan geometrik jalan raya dengan menggunakan autocad civil 3d.

selanjutnya saya ingin menulis tentang perencanaan desain perkerasan jalan lentur (flexible pavement) dan perkerasan jalan kaku (rigid pavement)

Sabtu, 16 Maret 2013

Membuat Cross Section

Membuat Cross Section

Dalam tulisan terdahulu kita sudah membuat gambar kontur, membuat alignment horisontal, alignment vertikal, dan membuat corridor model, tahapan selanjutnya adalah membuat cross section dan menghitung volume pekerjaan.
mari kita buka lagi file yang kemarin sampai dengan pembuatan corridor.
berikut tahapan membuat cross section

  • klik Sample Lines pada tab Profile & Section Views pada menu Home, tekan enter untuk memilih alignment, pilih nama alignment, enter.

  • pada kotak dialog create sample line group (lihat gambar diatas) isi nama sample line (1), select data source to sample (2) pilih data surface existing dan (3) pilih data corridor, klik Ok

  • pada kotak dialog sample line tool (lihat gambar diatas) (1) isi nama sample line (1), select data source to sample (2) pilih data surface existing dan (3) pilih data corridor, klik Ok
Selanjutnya kita akan menghitung volume galian dan timbunan (cut&fill) dari perencanaan jalan yang sudah dibuat.

1. Pada Prospector Tab, expand Corridors, klik kanan pada nama corridor yang sudah dibuat, kemudian klik properties, sehingga muncul jendela berikut :



2. pada window corridor properties, klik tab surface, klik gambar create a corridor surface, data type pilih link pada specify code pilih top.
klik tab boundaries, klik kanan pada nama corridornya, klik add automatic daylight. klik ok.
3. pada menu analyze, klik volume sampai keluar kotak dialog seperti ini :



klik gambar create new volume entry, pilih base surface, dan pilih comparison surface. pada kolom volume sudah terhitung volume cut dan fill.

sekian..

Kamis, 24 Januari 2013

Membuat Corridor Model

Corridor adalah suatu model potongan melintang yang mengintregasikan objek dan data, termasuk subassemblies, assemblies, alignment, Surface, dan profil dalam bentuk 3 dimensi. 
Objek Corridor  dibuat dari baseline (alignment) dengan menempatkan bagian 2D (assembliesdengan membuat lereng (slopes) yang sesuai yang mencapai model permukaan pada setiap STA (station) yang dapat digunakan untuk memodelkan berbagai fitur, seperti jalan raya, saluran, trotoar.



berikut ini langkah-langkah membuat corridor :


  • Membuat Assembly, klik menu Home,klik tanda panah AssemblyCreate Assembly, pada kotak dialog buat nama assembly cth: cr-1 kemudian klik pada bagian layar yang kosong dan zoom in ada benang silang/garis vertikal yang menunjukan centerline (CL) dari cross section yang akan dibuat.






  • klik tool palettes pada menu Home, pada menu tool palettes terdapat fitur assembly (template cross section yang sudah jadi), basic sub asemmbly (basic lane, basiclane transition, genericpavement structure, shoulder, curb, dll) , Lane, Shoulder, Median, dll.
  • kita akan membuat cross section dengan memakai sub assembly. klik basic, klik basic lane, klik garis CL. badan jalan sudah dibuat, kemudian tambahkan shoulder, klik basic shoulder letakan di ujung luar objek badan jalan. kemudian buat saluran, klik BasicSideSlopeCutDitch, klik pada ujung sebelah luar object shoulder (apabila kurang tepat bisa di move).
  • selanjutnya klik menu Modify, klik icon Assembly, mirror sub assembly, kemudian klik sub assembly yang tadi dibuat dan base pointnya pada garis CL.

  • Membuat Corridor, kembali ke menu Home, klik corridor, create simple corridor. beri nama corridor cth: cor-1, Ok. pada command menu ada pertanyaanselect a baseline alignment : klik pada garis alignment, select profile : klik pada garis FG di profile, select an assembly : klik pada assembly yang tadi dibuat.
  • Pada kotak dialog Target Mapping dibawah object name klik here to all pilih nama surface SR-1 klik Ok.
  • Yess... Corridor sudah jadi. selanjutnya kita modifikasi corridor tersebut dengan memasukan parameter dimensi assembly
  • klik menu Modify, Assembly, Assembly properties, klik garis CL assembly cr-1 dan tekan enter.
  • pada kotak dialog Assembly properties, klik tab construction, pada assembly type pilih Undivided crowned road untuk jalan dengan crown / kemiringan tertentu yang tidak memakai median/pemisah jalan dan divided crowned road untuk jalan dengan crown / kemiringan tertentu yang memakai median jalan.
  • lihat kolom sebelah kiri di kotak item terdapat basic  lane, basic shoulder, BasicSideSlopeCutDitch untuk badan jalan sebelah kiri (left) dan sebelah kanan (right). klik masing-masing item tadi dan perhatikan kolom input values. isilah parameter dimensi masing-masing item, seperti lebar jalan (width) defaultnya berisi 3.6m, tebal (depth) defaultnya 0.2 m, slope defaulnya 2%. setelah terisi/diganti nilainya klik Ok.
  • klik porspector tab pada Toolspace, expand Corridor, klik kanan pada nama corridor cor-1 klik Rebuilt.
  • sipp.. sekarang corridor sudah sesuai dengan desain parameternya.
  • selanjutnya kita akan membuat tampilan animasi 3d untuk memeriksa jalan tersebut.
  • caranya begini :
    • Modify --> Corridor --> klik tanda panah pada visibility check, pilih drive. pilih alignment --> pilih profile
    • pada tab Navigate dibawah go to pilih sta akhir kemudian klik tanda play
    • menakjubkan... autocad civil 3d bisa seperti ini. kita pun bisa mengatur visual style nya dengan memilih conceptual, atau 3d wire frame atau realistic. disini tersedia 11 macam visual style.
  • Oke... selamat belajar. untuk blog berikutnya saya ingin melanjutkan bagaimana membuat Cross Section dan menghitung volume pekerjaan seperti cut and fill, volume material seperti basecourse, sub base, dan pavement. harap bersabar.. kalau ada kesempatan saya akan segera menulisnya. maklumlah saya kerjanya di hutan terus.